CATATAN PELARIANKU 2

Esoknya, hari Kamis sore, aku hanya ingin melaksanakan rutinitasku, yaitu les piano pada pukul 17.00. Sebelumnya ibu disms bapak, “Ichad les piano jam 17.00”. Aku pun menurut saja. Aku dan ibu berangkat dengan polosnya dengan tujuan karena mau ujian. Begitu sampai disana, bapak ternyata sudah menunggu. Ternyata itu seperti sudah dipancing. Saat aku selesai les, Bapak mulai melakukan kekerasan. Saat itu, bapak mengajakku pulang. Saat bapak mengajakku bicara itu posisinya terpojok di lorong ruangan.  Aku menolak, dan  saat aku ingin keluar, aku dihalang halangi bapak. Aku berteriak, dan banyak orang datang. Akhirnya sampai keluar gedung purwacaraka, masih saja aku diseret seret. Ibu memanggil polisi. Tapi akhirnya setelah diproses di polsek keadaan jadi bertambah buruk.
Selama seminggu aku tinggal bersama ibu, aku merasakan ada suatu kenyamanan yang tak pernah aku temukan selama tinggal bersama bpk. Aku merasakan, disini tidak pernah ada suasana marah marah seperti ketika aku tinggal bersama bapak.
Alasan kenapa aku ingin lari, aku merasa sudah sangat aneh rasanya hidup di lingkungan rumah itu. Bapak itu selalu merasa yang paling benar, tapi ninik selalu merasa tidak mau disalahkan.
Suatu hari juga, waktu itu aku dan bandku harus mengikuti lomba tingkat provinsi di jogja. Rencananya waktu itu teman teman akan berangkat jum’at pulang sekolah, tapi bpkku tidak bisa karena ada operasi jum’at sore. Nah, Kamis sore, setelah aku selesai latihan untuk persiapan, orang tua yang lain berusaha membujuk bpk supaya membolehkan aku untuk berangkat bersama yang lain, dan bpk biar menyusul besoknya. Tidak kuduga, bpk malah mengatakan yang tidak sepantasnya dikatakan kepada orang tua teman temanku. Bisa dibayangkan, betapa malunya aku. Sewaktu dimobil, aku malah diancam oleh bpkku, “kalau sampai kamu berangkat sendiri nanti kamu gak usah ikut lagi”. Aku tidak bisa apa apa.

Lalu beberapa minggu yang lalu, ini juga tentang masalah band. Waktu itu aku dan bandku membuat video klip sampai jam 1 malam. Aku sudah pamit dengan bpk katanya boleh, “ kalau sampai bpk gabisa jemput aku ada yang ngantar”, aku bilang begitu. Namun, tidak kuduga, bpk malah mengatakan orang tua teman”ku tidak bertanggung jawab. Malu sekali rasanya aku.  Karena itu semualah, aku tidak kuat untuk tinggal disana lagi. Memang bpkku ya tidak mungkin berubah, bukannya aku durhaka dengan bapak, mas Ichad sayang sama bapak, cuman saat ini mas ichad sedang kangen sama ibu, mau menenangkan diri dulu. Nanti kan Mas Ichad juga akan kerumah bapak, tapi tidak dalam saat ini dulu, sebelum masalah ini selesai dulu. Kalau sudah selesai nanti mas ichad sekali sekali akan kerumah bapak lagi. Jadi kalau bapak mau cepat ketemu mas ichad, cepatlah bapak sadar, perbaiki sikap, kalau sikapnya bapak itu sudah menyimpang,,,,